Jumat, 07 Agustus 2015

Kandungan Minyak Kelapa



Tanaman kelapa banyak tumbuh di daerah tropis sehingga minyaknya disebut juga minyak tropis (Tropical oil). Minyak kelapa merupakan salah satu hasil olahan dari buah kelapa (Cocos nucifera). Dulu minyak kelapa yang dikenal dengan nama minyak kelentik biasa digunakan di dapur oleh nenek untuk menyemir rambutnya agar hitam berkilau dan subur. Sejak dahulu, tradisi mengkonsumsi minyak kelapa sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Misalnya ibu yang akan melahirkan selalu dianjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa setengah gelas menjelang melahirkan agar proses persalinan menjadi lebih mudah dan lancar. Tidak hanya itu ASI pun menjadi lebih lancar.



Sejak jaman dahulu, minyak kelapa sudah sering digunakan. Namun dalam dekade 90-an minyak kelapa hilang dari peredaran. Hal ini dikarenakan adanya perang dagang antara produsen sayur yang terdiri dari minyak jagung, minyak kedelai, minyak kanola dari negara barat dengan produsen minyak kelapa yang berasal dari negara tropis. Dengan menyebarkan isu negatif bahwa minyak kelapa sebagai sumber penyakit. Banyak pakar gizi yang tidak mampu membantah isu itu sehingga minyak kelapa ditakuti dan dijauhi banyak orang

Menurut guru besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Walujo S. Soerjodibroto, MSc, SpG(K), minyak kelapa sebenarnya memiliki kelebihan yaitu 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7% adalah asam kapriat. Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisme dan bersifat antimikroba (antiirus, antibakteri dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu ternyata hasil pemecahan lemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang menumpuk di pembuluhdarah. Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 EPA dan DHA yang dapat menurunkan kolesterol VLDL, viskositas darah, menghambat tromboksan serta mencegah penyumbatan pembuluh darah. Asam lemak dalam minyak kelapa banyak mengandung asam lemak rantai sedang (Medium chaind fatty acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA bisa meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA minyak kelapa juga sama seperti air susu ibu (ASI) yaitu memberi gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif.

Pada prinsipnya minyak atau lemak dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan merupakan nutrisi yang sangat penting. Hal ini karena lemak berfungsi sebagai pelarut vimtain A, D, E, K dan karotenoid. Bahkan lemak mampu menghasilkan energi sebesar 9 kkal lebih besar dari karbohidrat dan protein yang menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Sumber lemak dapat diperoleh dari hewani dan nabati. Lemak nabati dapat diperoleh dari minyak goreng. 



Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan rangkap, asam lemak dibagi 3 jenis :
1. Asam lemak jenuh (Saturated fatty acid)
Contoh : asam laurat



2. Asam lemak tak jenuh rantai tunggal (Monounsaturated fatty acid)
Contoh : asam oleat




3. Asam lemak tak jenuh rantai ganda (Polyunsaturated fatty acid)
Contoh : asam linoleat



Biasanya minyak goreng digunakan dalam kegiatan masak memasak. Pada proses menggoreng minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, penambah nilai gizi dan kalori makanan yang digoreng. Pemanasan yang berlebihan pada minyak goreng dapat mengubah asam lemak tak jenuh menjadi gugus peroksida dan radikal bebas lainnya Hal ini pada jangka panjang dapat memicu terjadinya kanker. Selain itu menggunakan minyak goreng berulang-ulang dapa tjuga mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu pemilihan jenis minyak goreng yang tepat menjadi sangat penting. 

Stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh ketidakjenuhan asam lemak yang dikandungnya dan banyaknya ikatan rangkap. Ada tidaknya bahan lain juga dapat mempercepat proses kerusakan minyak. Biasanya bahan minyak goreng diperoleh dari kelapa, kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas dan wijen. Secara keseluruhan semua minyak goreng tersebut mengandung berbagai jenis asam lemak.

Minyak goreng yang beredar di pasaran mengandung asam lemak rantai panjang. Hal ini berbeda dengan minyak kelapa yang mengandung asam lemak rantai sedang (>90%), sedangkan kandungan asam lemak rantai panjangnya kurang dari 8%. Minyak yang berasal dari biji kapas, biji bunga matahari, kedelai dan kacang-kacangan mengandung asam lemak tak jenuh cukup tinggi sehingga jika terjadi kontak dengan udara pada suhu tinggi akan cepat teroksidasi, akibatnya akan mudah berbau tengik. Selain itu jika dipanaskan akan mengalami penggumpalan sehingga menjadi lebih kental dan membentuk asam lemak trans. Jika dipakai dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan penyakit hipertensi, kanker, kolesterol, gangguan pembuluh darah, jantung dan stroke. 
  
Asam lemak jenuh rantai panjang yang dimiliki oleh minyak sayur dalam sistem metabolisme berisiko menimbulkan penyakit karena tidak bisa langsung diserap oleh tubuh. Asam lemak rantai panjang akan mengalami proses emulsi yang selanjutnya dengan bantuan enzim dari pankreas diuraikan menjadi unit yang lebih kecil yaitu asam lemak bebas yang dapat diserap langsung oleh dinding usus. Asam lemak itu masuk aliran darah dalam bentuk lipoprotein yang akan diangkut ke hati untuk diubah menjadi energi, kolesterol dan sisanya ditimbun di jaringan lemak. Penimbunan yang terus menerus dapat menyebabkan kegemukan/obesitas sehingga risiko tinggi terkena darah tinggi, penyempitan pembuluh darah, serangan jantung, stroke, diabetes dan lain-lain.  

Berbeda dengan minyak goreng lainnya, minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92%. Asam lemak jenuh dalam minyak kelapa terutama adalah asam laurat, sekitar >50%. Dalam tubuh asam laurat diubah menajdi monolaurin yang mengandung antiobiotik alami sehingga mampu membunuh berbagai jenis kkuman, virus, mikroorganisme dengan cara merusak membran yang membungkus sel yang terdiri dari asam lemak. Selain itu kandungan asam larutanya setara dengan kandungan dalam air susu ibu (ASI).  

Sifat istimewa ini membuat minyak kelapa menjadi lain dari minyak goreng lainnya. Asam lemak jenuh rantai sedang pada minyak kelapa tidak menimbulkan penyakit karena mudah diserap tubuh dan cepat diubah menjadi energi. Dalam pencernaan, minyak kelapa tidak membebani kerja pankeras sehingga tidak menyebabkan terjadinya diabetes dan tidak memperburuk kondisi penderita diabetes. Manfaat asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sama seperti pada ASI yaitu memberi zat gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif. Kandungan MCFA dapat digunakan sebagai suplemen untuk mendapatkan energi lebih cepat karena proses metabolisme yang cepat.  

Untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan, minyak kelapa dapat dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan. Dengan struktur kimia asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkat maka minyak kelapa relatif lebih tahan terhadap panas, cahaya dan oksidasi sehingga memiliki daya simpan yang lama.